Minggu, 09 Agustus 2009

Susunan Konsep Presentasi Geografi

A. Penjelasan Biosfer Secara Umum
Biosfer dapat dikatakan sebagai organisasi kehidupan terbesar yang mencangkup seluruh kehidupan di muka bumi ini dan interaksinya dengan lingkungan. Secara etimologi, biosfer merupakan serapan dari dua kata bahasa latin, yaitu bio yang artinya hidup dan sphera yang artinya kehidupan. Jadi bias dikatakan bahwa biosfer itu adalah lapisan ang ditempati mahkluk hiduptermasuk manusia.
Biosfer diperkirakan sudah terbentuk sekitar 4,5 miliyar tahun yang lalu. Biosfer disusun dari tiga komponen penyusunya,yaitu litosfer(darat), hidrosfer(air), dan atmosfer(udara). Ketiga komponen ini membuat lingkungan kita cocok unutk kehidupan. Lingkungan yang cocok untuk kelangsungan hidup disebut habitat. Habitat di bumi ini tidak semuanya sama konturnya di setiap daerah. Perbedaan habitat ini akan menimbulkan persebaran mahluk hidup di bumi ini. Mereka tersebar di daerah yang cocok untuk mereka tinggal. Dalam hal ini kita akan menjelaskan factor-faktor persebaran mahkluk hidup tersebut.
B. Persebaran Flora Dan Fauna Di Permukaan
Bumi.
Setiap gejala atau aktivitas biosfer di muka bumi ini berkaitan dengan dua factor penting, yaitu fisik dan biotic. Kedua factor tersebut sangat dipengaruhi oleh susunan dari atmosfer, litosfer, dan hidrosfer. Hal inilah yang menyebabakan perbedaan gejala biosfer di setiap wilayah di muka bumi ini. Hal inilah yang nanti menyebabkan persebaran mahkluk di setiap wilayah berbeda-beda.


Berikut ini adalah bagan factor-faktor persebaran makhluk hidup
Faktor-faktor yang mempengaruhi persebaran makhluk hidup
Abiotik/Environment:
Klimatik
Relief
Edafik
Biotik:
Tumbuhan
Hewan
Aktivitas manusia







1. Faktor Abiotik
Faktor abiotik adalah factor-faktor yang menyangkut benda mati, atau bisa dikatakan diluar aktivitas mahkluk hidup. Berikut adalah bagian-bagian dari factor abiotik:
Klimatik :
Klimatik adalah factor abiotik yang dilihat dari keadaan iklim di suatu daerah di Bumi. Unsur-unsur dari klimatik itu sendiri adalah kelembaban udara, temperature, curah hujan, dan angina. Factor iklim juga dipengaruhi oleh cahaya matahari.

Iklim sangat berpengaruh dengan persebaran makhluk hidup karena penyesuaian makhluk hidup, seperti tumbuhan akan beradaptasi dengan lingkungan hidupnya. Contohnya seperti Indonesia yang memiliki curah hujan tinggi, keanekaragaman tumbuhannya lebih banyak, dan kebanyakan vegetasi di Indonesia adalah tumbuhan yang besar berdaun lebat. Sementara itu di daerah dingin seperti Eropa lebih banyak tumbuhan-tumbuhan paku seperti cemara, memang secara kontur badannya cocok untuk lingkungan yang dingin.
Relief :
Relief adalah salah satu factor abiotik yang dilihat dari kontur permukaan bumi. Setiap daerah di bumi memiliki kontur yang berbeda beda satu dengan lainnya. Oleh karena itu sinar yang menembus permukaan tanah pasti berbeda beda. Hal ini sangat berpengaruh bagi persebaran makhluk hidup di Bumi karena intensitas penyinaran matahari akan membuat vegetasi semakin beragam. Namun juga harus didukung oleh keadaan tanah yang ada di daerah itu.
Edafik:
Edafik adalah salah satu factor abiotik dan dilihat dari kondisi tanah yang sangat dipengaruhi oleh mineral pada tanah, humus, sirkulasi udara, dan cadangan air di dalam tanah. Kondisi tanah di permukaan bumi berbeda-beda di setiap wilayahnya, ada yang memiliki unsur mineral cukup besar, humus yang cukup banyak dan lain sebagainya.


2. Faktor Biotik
Faktor Biotik adalah factor-faktor yang menyangkut mahkluk hidup karena dlihat dari aktivitas mahkluk hidup, dan pengaruhnya terhadap lingkungan sekitar. Berikut adalah bagian-bagian dri factor Biotik antara lain :
Tumbuhan:
Tumbuhan sangatlah mempengaruhi keragaman dalam suatu habitat. Misalnya suatu tumbuhan dapat memberi makan makhluk hidup lainnya, disekitar vegetasi tumbuhan tersebut dapat ditemukan berbagai spesies yang dapat menjadikan tumbuhan tersebut sebagai Sumber makanan.
Hewan:
Hewan juga sangat mempengaruhi persebaran makhluk hidup di muka bumi ini. Hewan-hewan tertentu pasti akan hidup berdampingan dengan lainnya, dan pasti ada beberapa hewan yang bergantung dengan hewan lainnya. juga terjadinya hubungan-hubungan seerti mutualisme, komensalisme, parasitisme, predasi dll. Contohnya Singa sangat bergantung dengan populasi Zebra di suatu padang rumput, sehingga bila populasi Zebra tersebut berpindah ke padang rumput lain maka pesebaran singa di padang rumput tersebut mengecil, dan di padang rumput lain dimana zebra-zebra itu pindah, persebaran Singa semakin banyak.
Aktivitas Manusia:
Aktivitas Manusia di Bumi ini menurut kami adalah factor yang paling mempengaruhi keberlangsungan seluruh ekosistem di Dunia. Karena manusia adalah makhluk pengendali Bumi, dan jika aktivitas mereka terlalu berlebihan maka persebaran makhluk hidup di Bumi akan semakin kurang beragam. Contohnya, manusia telah mereklamasi banyak Danau di seluruh Bumi sehingga keragaman ikan di Danau-danau itu berkurang.

C. Persebaran Flora Di Indonesia
Telah dijelaskan tadi bahwa persebaran flora dan fauna di dunia disebabkan oleh dua factor, yaitu abiotik dan biotic. Perbedaan-perbedaan seperti garis lintang akan
mempengaruhi pula persebaran tumbuhan di dunia.
Garis lintang memang mempengaruhi pola persebaran flora di bumi ini. Perbedaan garis lintang akan mempengaruhi perbedaan suhu dari masing-masing wilayah. Kelembapan juga berpengaruh terhadap persebaran flora di muka bumi ini. Tidak lupa juga curah hujan yang berbeda di setap tempat akan meningkatkan keanekaragaman flora.
Kita akan menganalisis pembagian flora dan fauna menurut wilayah Indonesia, dan wilayah luas atau seluruh bumi. Indonesia dimata dunia dikenal sebagai negara yang kaya akan keanekaragaman floranya. Disini kita akan menganalisanya secara 3 hal, yaitu geologi, iklim, serta ketinggian tempat.

1. Jenis Flora Berdasarkan Faktor Geologi.
Secara geologi, daratan Indonesia sempat menyatu dengan daratan lain. Seperti daerah Indonesia Timur yang pernah menyatu dengan Australia, dan daratan Indonesia Barat yang menyatu dengan Asia. Tidak lupa bagian Indonesia tengah yang menjadi daerah peralihan atau daerah yang tidak pernah menyatu dengan daratan apapun. Dari perbedaan geologis ini, kita akan coba analisa satu persatu perwilayah persebaran floranya.
· Flora di Indonesia Barat
Indonesia Barat terdiri atas Pulau Sumatra dan kepulauannya, Pulau Jawa, Kalimantan, dan Bali. Disini dapat dijumpai banyak sekali hutan hujan tropis yang disebut-sebut sebagai surga dunia karena seluruh pohon-pohon dapat hidup disana. Hutan hujan tropis di dominasi oleh tumbuhan berbatang keras, tinggi, dan daunnya lebat. Seperti meranti-merantian, jati, nangka, dll.
· Flora di Indonesia Tengah
Indonesia Tengah terdiri atas pulau Sulawesi, Kepulauan Nusa Tenggara, Halmahera, dan Maluku. Di daerah peralihan seperti ini, di daerah yang datarannya tinggi, maka akan di jumpai tanaman seperti di hutan hujan tropis di Kalimantan. Sedangkan di dataran rendah, tumbuhan hidup seperti di daerah Indonesia Timur. Corak vegetasi di daerah ini sendiri adalah Vegetasi sabana tropic, hutan pegunungan, dan hutan campuran di Maluku.
· Flora di Indonesia Timur
Indonesia Timur terdiri atas Irian Jaya dan daerah di sekitarnya. Flora di Irian Jaya biasa disebut flora Australis karena mirip dengan flora di daerah Australia. Hutan disini seperti hutan-hutan yang ada di daerahAustralia utara yang batangnya mencapai 50 M lebih, dan daunnya sangat lebat sehingga Matahari susah masuk ke permukaan tanah. Tumbuhan di Irian Jaya banyak yang berharga mahl di pasaran seperti kayu besi, cemara, eben hitam, kenari hitam, dan kayu merbabu. Di pantai banyak terdapat hutan mangrove dan di dataran rendah banyak terdapat sagu yangahkirnya menjadi bahan makanan pokok mereka.
2. Jenis Flora Berdasarkan Iklim dan Ketinggian
tempat.
Iklim di dalamnya ada unsure suhu, sinar matahari, kelembapan udara, danangin yang merupakan faktor penting bagi pertumbuhan tumbuhan. Ketinggian tempat dilihat dari seberapa tinggi tempat itu bila diukur dari permukaan air laut.
· Hutan Hujan Tropik
Indonesia berada di daerah khatulistiwa, banyak terdapat sinar matahari, curah hujannya tinggi, dan suhu udaranya cocok untuk di tanami banyak tanaman. Oleh karena itu, di Inonesia banyak sekali di jumpai hutan hujan tropic. Ciri-ciri hutan ini adalah sangat lebat, selalu hijau sepanjang tahun, tidak mengalami musim gugur, dan jenisnya sangat heterogen. Hutan jenis ini dapat kita temui di daerah Sumatra, Irian Jaya, dan Kalimantan. Beberapa floranya misalnya kayu meranti, ulin, dan kapur. Pada pohon ini juga terdapat tanaman merambat seperti anggrek.
· Hutan Musim atau Hutan Meranggas
Hutan ini terletak di daerah yang suhu udaranya tinggi. Pohon-pohon jarang sehingga sinar matahari dengan mudah menyentuh ke tanah. Rata-rata tinggi pohonnya adalah 12-35m. Daunnya selalu gugur di musim kemarau, dan menghijau di musim hujan. Contohnya jati, kapuk, dan angsana.
· Hutan sabana
Sabana adalah padang rumput yang di sana sini ditumbuhi pepohonan yang berserakan atau bergerombol. Terdapat di daerah yang mempunyai musim kering lebih panjang dari musim penghujan, seperti di daerah Nusa Tenggara.
· Padang Rumput
Terdapat di daerah yang mempunyai musim kering panjang dan musim penghujan pendek seperti di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur. Padang rumput terdapat didaerah berkisar 900-4000m dia atas permukaan air laut, misalnya saja padang rumput pegunungan, komunitas rumput, dan lumut.

Demikianlah jenis-jenis pembagian persebaran flora-flora di Indonesia yang telah kami analisa berdasarkan geologi dan iklim serta ketinggian tempat. Selnjutnya akan di bahas mengenai flora di dunia.



D. Persebaran Flora di Dunia
Persebaran flora di dunia tersebar di daratan maupun perairan, perairan sendiri dibagi dua, yaitu air tawar dan air asin.
1. Flora yang Hidup di Daratan
Flora di daratan sangat bervarias dan terbentang mulai dari wilayah khatuistiwa sampai ke wilayah kutub. Secara umum flora yang hidup di daratan dapat diklasifikasikan atas hutan, sabana, stepa, dan gurun.
Hutan.
Berdasarkan tumbuhannya hutan dibagi atas :
Hutan Hujan Tropis
Hutan hujan tropis banyak terdapat di daerah garis 10 derajat LU dan 10 derajat LS dengan curah hujan yang cukup tinggi. Ciri-cirinya yaitu : pohonnya tinggi lebar/rapat, jenisnya sangat bervariasi dan selalu hijau. Sebagian besar flora di dunia terdapat di hutan jenis ini. Sekitar 3000 spesies hidup di hutan ini. Disini terdapat flora yang merambat seperti anggrek, rotan, dan jamur. Hutan ini banyak ditemui di daerah Indonesia, Brazil, India, dan Amerika Tengah.
Hutan Musim
Terdapat di wilayah-wilayah yang bermusim kering, dan bermusim hujan. Ciri-cirinya adalah biasanya meranggaskan daun-daunnya pada musim kering. Berbeda dengan hutan hujan tropisyang pohon pohonnya sangat lebat, dan selalu hijau, maka pada hutan musim pohon pohonnya lebih jarang, tidak terlalu tinggi dan spesiesnya kurang beragam. Salah satu contoh hutan ini adalah hutan jati. Hutan ini banyak terdapat di Asia Tenggara dan India.
Hutan Hujan daerah Sedang.
Terdapat di wilayah pantai sebelah Barat dari garis lintang 35 derajat sampai dengan 55 derajat di belahan bumi utara maupun selatan. Wilayah antara garis lintang 25 derajat sampai dengan 40 derajat lintang utara dan selatan. Wilayah dataran inggi zone ekuatorial dan tropis. Ciri-cirinya adalah pohon tidak terlalu tinggi, daunnya kecil, kurang rimbun, dan spesiesnya tidak banyak. Vegetasi yang khas adalah pakis, agthis, palem, bamboo, dan belukar. Hutan ini terdapat di Amerika utara dan Eropa.
Hutan Rontok Daerah Sedang
Terdapat di daerah yang mempunyai iklm yang sangat dingin dan iklim yang relative hangat yaitu Amerika utara dan Eropa Barat. Vegetasi di daerah ini adalah cemara, pinus, dan pohon kecil(perdu).
Hutan Berdaun Jarum
Terdapat di daerah-daerah di atas lintang 60 derajat seperti di Kanada utara, Siberia dan pegunungan tinggi wilyah tropical. Tumbuhannya antara lain pinus, larix, dan sequoia yang merupakan pohon terbesar di dunia. Terdapat di California. Pohon ini mencapai tinggi 100 m dan diameter batangnya 4-5 m.
Hutan Berkayu Keras
Terdapat di wilayah iklim mediterania, yang terdapat pantai barat hingga 30-40 derajat. Ciri-cirinya yaitu daunnya selalu hijau, pohon tidak terlalu tinggi namun berkayu dan berdaub keras. Contohnya oak dan zaitun.
Sabana
Sabana merupakan padang rumput yang di selingi oleh pepohonan baik besar ataupun kecil. Jenis rumputnya merupakan rumput-rumput tinggi. Sabana antara lain banyak terdapat di Australia, Indonesia, Brazil, dan Venezuela.
Stepa
Stepa merupakan padang rumput yang luas dengan diselingi oleh pohon-pohon perdu, membentang dari daerah tropis hingga daerah subtropics yang curah hujanya teratur dan sulit mendapatkan air. Terdapat antar lain Amerika Serikat, Argentina, Australia, Brazil, dan daerah Afrika.
Tundra
Tundra adalah rumput kerdil yang tahan dengan udara dingin, terdapat di daerah yang berbatasan dengan kutub dimana suhu udara sangat dingin. Seperti Rusia Utara, Finlandia, Norwegia, Kanada. Lumut adalah vegetasi tundra, jika es mencir maka lumut akan tumbuh di daerah tersebut. Di daerah tundra siang atau malam terkadang tidak seimbang, dalam arti pembagian waktu.
Gurun
Gurun merupakan daerah yang sulit bagi tanaman untuk tumbuh. Karena sangat panas di siang hari (40 derajat celcius), dan malam hari yang sangat dingin hingga pasir akan membeku. Problema lain adalah cadangan air yang terbatas karean hujan hanya akan dating satu tahun sekali. Vegetasi di tempat ini adalah kaktus, mereka hidup di tanah yang dibawah tanah ada cadangan airnya. Gurun banyak terdapat di Arika, China, Timur tengah, Meksiko, Australia, dan Amerika Serikat.

2. Flora yang Hidup di Air
Flora yang hidup di air dibagi menjadi dua bagian, yaitu air tawar, dan air asin.
Flora Air Tawar
Flora air tawar meliputi flora yang hidup di air danau, sungai, dan rawa. Jenis tumbuhannya antara lain adalah enceng gondok, ganggang, teratai, lumut, dan talas. Ada pula tumbuhan peralihan air tawar maupun asin yang disebut tumbuhan bakau.
Flora Air Asin
Flora air asin adalah flora yang tinggal di laut perairan dangkal dimana sinar matahari masih mengenai flora tetersebut untuk fotosintesis. Vegetasi dari flora jenis ini adalah rumput laut, ganggang, dan plankton.












E. Persebaran Fauna di Indonesia
Pola persebaran fauna di Indonesia sama dengan pola persebaran flora di Indonesia. Pola pembedaannya tetap dibagi tiga, dan tetap sesuai atau mengacu terhadap zona wilaayah Indonesia. Terdapat fauna asiatis(Indonesia Barat), fauna peralihan(Indonesia Tengah), dan fauna australis(Indonesia Timur)
1. Fauna Asiatis(oriental)
Fauna ini tersebar di bagian barat Indonesia, meliputi Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan Bali. Fauna asiatis antara lain gajah, harimau, badak bercula dua, badak bercula satu, orang utan, kancil, dan beruang madu. Mengapa daerah disini disebut oriental ? Hal ini disebabkan karena kesamaan antara fauna asia dengan fauna yang berasal dari Indonesia Barat.
2. Fauna Peralihan
Fauna ini tersebar di daerah Maluku, Sulawesi, dan Nusa Tenggara. Daerah fauna peralihan dibatasi oleh garis Wallace yang membatasi fauna peralihan dengan fauna asiatis, dan garis Weber yang membatasi fauna peralihan dengan fauna australis. Fauna di daerah ini adalah komodo, babirusa, katak terbang, biawak, dan anoa.
3. Fauna Australis
Fauna ini terdapat di Irian Jaya dan pulau sekitarnya. Binatang-binatangnya mempunyai kesamaan dengan fauna di Negara Australia. Fauna di daerah ini adalah burun cendrawasih, kasuari, kuskus, dan tikus berkantung.
F. Persebaran Fauna di Dunia
Pola persebaran fauna di dunia dibedakan dengan mempertimbangkan unsure fisiografik, klimatik, dan biotic yang berbeda antar wilayah. Setiap hewan mempunyai kelebihan masing-masing, dan kelemahan masing-masing dari struktur tubuhnya.Buat contoh beruang kutub akan kuat menghadapi musim dingin yang sangat ekstrim karena bulunya yang menghangatkan. Sedangkan bila beruang tersebut di tempatkan di daerah panas, maka ia akan menghadapi dehidrasi yang cukup dahsyat.
Berikut ini adalah pembagian persebaran setiap fauna di dunia.
1. Wilayah Etiopian.
Wilayah persebarannya meliputi benua Afrika, dari selatan gurun Sahara, Madagaskar, dan selatan Saudi Arabia. Fauna di daerah ini adalah simpanse, gajah Afrika, badak Afrika, gorilla, babun, kuda nil, zebra, antilope, singa dan jerapah.
2. Wilayah Paleartik.
Wilayah persebarannya sangat luas hampir seluruh benua Eropa, daerah dekat kutub utara, Himalaya, Afrika utar, dan selat Bering. Wilayah ini bervariasi suhu, permukaan tanah, dan curah hujan yang menyebabkan jenis hewan di daerah ini bervariasi. Fauna di daerah ini antara lain, kucing besar, beruang, kelinci, bajing, kijang, dll.
3. Wilayah Nearktik.
Wilayah jangkauannya adalah Amerika Utara, dan Grenland. Hewan khas di daerah ini adalah kalkun liar, bison, caribou, domba gunuung, dan muskox.
4. Wilayah Neotropikal.
Wilayah persebarannya meliputi Amerika tengah, dan Amerika selatan. Sebagian besar wilayah ini beriklim tropis dan ada sebagian beriklim sedang. Fauna di wilayah ini adalah ikan piranha, trenggiling, alligator, ilama, tapir, belut listrik, dan monyet hidung merah.
5. Wilayah Oriental.
Fauna di wilayah ini tersebar dibenua Asia terutama Asia selatan, dan Asia Tenggara kecuali Indonesia bagian timur, dan Filipina. Fauna di wilayah ini adalah gajah asia, badak asia, harimau, orang utan, antilop, banteng, rusa, dll.
6. Wilayah Australian.
Fauna di wilayah ini dapat di temukan di Selandia Baru, Ausralia, Maluku ,dan Irian Jaya. Fauna daerah ini adalah kanguru, kiwi, koala, cocor bebek, burung kasuari, burung cendrawasih, burung kakak tua, dan betet. Kelompok reptile antara lain buaya, kura-kura, ular piton.
7. Wilayah Oceania.
Fauna di wilayah ini tersebar di daerah samudra Pasifik. Wilayah ini merupakan pengembangan dari wilayah Australia hanya saja ada spesifikasi tertentu.
8. Wilayah Antartika.Seperti namanya, wilayahya akan mencangkup semua daerah berikli kutub. Jenis fauna di daerah ini mempunyai bulu lebat dan menyimpan lemak untuk menahan suhu udara yang dingin. Fauna di daerah artik adalah beruang kutub, penguin, rusa kutub, anjing laut, dan singa laut.

Kelompok 2 (2 sos 1) : Albertus Rheza
Eduardus A.U
Viena